Sabtu, 19 Januari 2013

GOTONG-ROYONG

Seperti yang tertulis di buku Komunikasi Lintas Budaya yang ditulis oleh Samovar dkk (hlmn 239) bahwa budaya kolektivisme berarti penekanan terhadap :
a.  Pandangan, kebutuhan, tujuan kelompok-dalam dibandingkan  diri sendiri
b. Norma dan kewajiban sosial yang ditentukan oleh kelompok-dalam dibandingkan untuk bersenang-senang
c. Kepercayaan dianut dalam kelompok dalam yang membedakan pribadi dalam kelompok dalam, dan
d. Kesediaan untuk bekerja sama dengan anggota kelompok dalam. Sama halnya dengan masyarakat di desa Mangaran yang sampai sekarang ini masih kental atau masih berlaku sistem gotong-royong di mana masyarakat saling membantu satu sama lain walaupun itu tidak dibayar. Ungkapan terima kasih keluarga hanya ditunjukkan dengan makan bersama dan itu sudah sangat cukup untuk menyatakan rasa terima kasih keluarga kepada orang-orang yang membantu. Hal lainnya juga adalah di desa Mangaran ini, ikatan persaudaraannya masih sangat kuat dan erat.



     gotong-royong membuat tempat syukuran
  Ibu-ibu sedang membuat makanan


                                                  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar